Dengan perolehan sementara dari hasil quick count dari berbagai sumber lembaga survey, kubu tim Foke pun tidak kehabisan akal untuk melakukan berbagai manuver terkait kemenangan Jokowi-Ahok yang memukul pihaknya tersebut.
Namun seperti kata Pak Jokowi, “Ini sudah basi, sekarang mana rakyat percaya kalau kami melakukan politik uang,”. Bahkan Pak Ahok dengan percaya diri dan berdasarkan kenyataan mengatakan bahwa tudingan tersebut hanyalah upaya tim sukses kubu lawan yang tidak beretika untuk menghantam dengan kampanye negatif. “Kami yakin itu bisa menjadi bumerang kepada orang yang melempar isu itu, justru kami tambah populer. Data saya dan Pak Jokowi kan ada dimana-mana di dunia maya,” katanya.
Kamipun berusaha untuk analisa dengan mata telanjang, bukan dari kacamata para ahli :
- Sumber : http://metro.news.viva.co.id/news/read/335474-kubu-foke-beberkan-temuan-politik-uang | Kubu Foke-Nara melihat keganjilan di Kelurahan Pegangsaan RW 07. Dari keterangan warga, mereka mengaku didatangi seseorang yang memberikan uang Rp50 ribu hingga Rp75 ribu per orang dengan cara diselipkan di dalam baju kotak-kotak. >> Aneh sekali karena orang mau memainkan politik uang tapi pake atribut pasangan itu, malah hemat kami itu bukan dari tim Jokowi-Basuki tapi dari musuhnya yang mau menjatuhkan dengan cara hitam.
- Sumber : http://metro.news.viva.co.id/news/read/335474-kubu-foke-beberkan-temuan-politik-uang | Melihat hal ini, pihaknya lalu melakukan investigasi dan menemukan Arif, anggota tim sukses Jokowi, memberikan uang kepada warga. “Arif adalah korlip dari pasangan nomor 3, dia terindikasi tidak memiliki hak pilih,” ujar Jan. Saat diinterogasi, Arif malah menantang dengan mengancam. “Sudah lihat ya, sudah rasakan serangan saya. Saya akan ulangi serangan saya,” ujarnya menirukan ucapan Arif. Saat itu, Jan menyertakan dua saksi, yaitu Ketua RW 07 Mahmuri dan Toni, warga setempat. Saat diambil foto sebagai alat bukti, Arif menutup muka. >> berita ini cenderung tendensius dan seperti pola skenario sineton dan drama yang terdapat 3 babak. Babak 1, perkenalan : “Arif adalah korlip….”. babak 2, klimaks : “Arif berkata, sudah ya, sudah rasakan serangan saya…”, Babak 3, konklusi / penutupan : “Saat diambil foto sebagai alat bukti, Arif menutup muka”. Sungguh sangat tendensius dan bernada skenario.
Dengan data seperti itu kami bisa menyimpulkan ada skenario hitam untuk mengalihkan suara dan hati rakyat pada incumbent. Namun sebagai relawan dan pendukung setia Pak Jokowi dan Basuki, seperti dikutip dari MetroTVNews http://www.metrotvnews.com/metromain/news/2012/07/12/98111/Pengamat-Politik-Uang-tak-Berlaku-di-Pilkada-DKI
“Memang pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli memiliki basis banyak. Tapi basis dibangun dengan uang. Nah, kalau ada yang tidak suka dengan pasangan itu, dia akan kalah. Basis yang dibangun dengan uang tidak akan langgeng,” kata Andrinof di Jakarta, Kamis (12/7).
Selain itu, kata Andrinof, pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli kalah karena terlalu menyerang pasangan lain. Menurut Andrinof, pasangan petahana terlalu bernafsu menjegal pasangan calon lain.
“Banyak ungkapan merendahkan yang dilontarkan kepada kandidat lain. Lama-kelamaan masyarakat jadi berpikir dan yang direndahkan juga kelihatan semakin bermutu. Jadi senjata makan tuan,” tambahnya.
Juga seperti disampaikan Pak Ahok, berikut petikan dari Tempo.co, wawancara dengan pengamat politik Andrinof Chaniago
Pengamat politik Andrinof Chaniago memprediksi suara Cagub-Cawagub Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli akan turun di Pemilukada DKI Jakarta putaran kedua. Pasalnya, masyarakat Ibu Kota malah semakin kehilangan simpatik dengan tuduhan politik uang yang dilancarkan pasangan nomor urut 1 itu kepada Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok). “Masyarakat kita sudah pintar, tidak akan terpengaruh,” ujar Andrinof ketika dihubungi Tempo, Sabtu, 14 Juli 2012. Andrinof mengatakan selama ini warga Jakarta sudah hapal permainan politik calon incumbent itu. Andrinof mengatakan, kalau memang politik uang tersebut ada, kubu Fauzi-Nachrowi tidak perlu mengumpulkan media. “Cukup laporkan ke Panwaslu, dan biarkan Panwas menindaklanjuti,” kata dosen Universitas Indonesia ini. Asal, kata Andrinof, laporan itu melalui mekanisme dan bukti-bukti yang kuat.
TAMBAHAN : Kompas.com >> Jokowi-Ahok kebal serangan http://megapolitan.kompas.com/read/2012/07/14/22230926/Pengamat.Jokowi-Ahok.Kebal.Serangan
Go Jokowi Basuki for Gubernur DKI 2012! Menangkan Putaran kedua untuk Rakyat!